Saturday, February 20, 2016

Suka duka anak panengah

Terlihat dari judulnya, pasti sudah bisa ditebak bahwa saya adalah salah satu dari sekian banyak anak panengah di dunia ini. Adakah yang senasib dengan saya ? Boleh angkat kakinya, mari kita curhat bersama sama.
Panengah itu maksudnya keberadaan kamu yang lahir di tengah tengah kakak dan adikmu. Misal kamu tiga bersaudara berarti kamu anak nomor 2, misal lima bersaudara berari kamu anak nomor 3. Begitulah seterusnya. 
Nha sekarang saya mau sedikit berbagi tentang suka dukanya jadi anak tengah, barangkali nanti bisa jadi pertimbangan calon bapak ibu dalam mendidik anaknya.

SUKANYA

1. Kamu bisa pinjam barang dari kakak dan adekmu

Inilah manfaat paling besar dan menyenangkan yang saya rasakan selama menjadi anak nomor dua. Kebetulan di keluarga saya, anaknya perempuan semua. Kakak saya terpaut 7 tahun dan adik saya terpaut 2 tahun dari saya. Kami bertiga sering banget bertukar barang. Saya bisa pinjam baju kakak saya, tas adik saya, jilbab dan lain lain. Enak kan.

2. Kamu lebih mandiri

Karena terpaut hanya dua tahun dari adik saya, otomatis perhatian ortu lebih banyak ke adik saya. Dulu jaman kami masih kecil kecil, ya sekitar umur SD lah, saya sudah dibiasakan untuk mandi sendiri, menyiapkan seragam sekolah sendiri, bahkan kadang sarapan sendiri. hal ini di karenakan ibu saya sibuk mengurusi dan menyiapkan keperluan adik saya yang dulu tergolong anak yang agak lelet. hahaha. Jadi ya sampai sekarang saya sudah terbiasa untuk mandiri dan gercep alias gerak cepat. Top kan. hehehe.

3. Kamu lebih bisa menempatkan diri di segala situasi

Punya kakak dan adik di satu waktu membuat kamu mempunyai peran ganda selama di rumah. Kamu harus bisa sewaktu waktu untuk tiba tiba merubah pola perilaku dan pikiran kamu. Di satu sisi kamu dituntut untuk jadi lebih dewasa dan ngalah sama adik kamu, tapi di sisi lain kamu harus bisa menghormati kakak kamu yang lebih tua. Hal inilah yang membuat kamu terdidik untuk mudah menyesuaikan diri di lingkungan manapun dengan cepat. Kamu gag akan kagok (bingung) jika menemui lingkungan yang baru.

4. Kamu bisa bersikap netral

Di rumah, kamu punya kakak dan juga punya adik, jadi di sini kamu dibiasakan untuk tidak memihak. Kamu juga akan terbiasa untuk dapat melihat suatu keadaan dalam banyak sisi, sehingga ketika kamu menyelesaikan suatu masalah, kamu mempunyai pertimbangan yang matang. Untuk itulah anak kedua biasanya banyak yang dijadikan pemimpin. Karena mereka biasanya lebih bijak dan tenang dalam menghadapi suatu masalah.


DUKANYA

1. Kamu bagian yang terkalahkan

Ini adalah hal yang paling sering dirasakan oleh anak tengah, termasuk saya. Jadi bagian yang hampir selalu kalah di rumah. T___T Kalau sama kakak di bilang harus bisa menghormati yang lebih tua, ehh gantian sama adik di bilang harus mau ngalah sama yang lebih muda. Kadang sempet juga sih merasa di perlakukan gag adil. Misalnya dibelikan sesuatu, pasti kakak atau adiknya dulu. Nanti bilangnya, kakaknya lebih butuh, atau adiknya daripada nangis. Ya begitulah. Terima saja. 

2. Banyak tuntutan

Pasti akan dirasakan oleh hampir semua anak tengah. Kamu akan sering dibandingkan. Sering banget nanti dapet omongan, itu lho mbak aja bisa ranking sekian, atau mbok kamu kaya adikmu anteng dirumah, dll. Untungnya hal ini saya tanggepi secara positif. Gini gini dari SD sampai SMP itu langganan juara kelas. Jadi ya kalau soal prestasi gag kalah sama saudaranya. Amannnnnn

3. Krisis percaya diri

Entah kenapa ini bisa terjadi ya, Yang jelas saya sempat merasakannya. Saya sempat gag percaya diri untuk tampil di depan umum. Mungkin akibat dari seringnya dibandingkan kali aya sama saudaranya. Tapi makin besar sih makin bisa menyingkapi dengan dewasa. Intinya semua orang punya kelebihan dan kekurangan masing masing, tergantung bagaimana kita mau bersikap saja.


Yupssss, itulah sedikit cerita saya sebagai anak penengah. Ada suka dan dukanya pasti. Tapi walaupun begitu, saya tetap bersyukur. 

As we realize, no family is perfect. We fight, we compare, we are talking each other, and we almost argue. But in the end, family is family, where the love is always be there



















No comments:

Post a Comment